Pengaruh Edta Terhadap Penyerapan Logam Emas (Au) Pada Tailing Amalgamasi Oleh Bunga Matahari

Pengolahan bijih emas secara tradisional oleh masyarakat (tambang rakyat) umumnya menggunakan metode amalgamasi yaitu dengan mencampurkan bijih emas dengan merkuri (Hg) dalam tabung yang disebut gelundung (amalgamator).Pengolahan bijih emas menggunakan metode amalgamasi menghasilkan perolehan emas (Au) yang rendah yaitu sekitar 60 persen, sehingga limbah (tailing) yang disisakan masih mengandung logam Au sebesar 40 persen. Salah satu teknologi untuk memperoleh kembali (recovery) logam emas (Au) dari tailing sisa pengolahan adalah dengan menggunakan tanaman hiperakumulator atau disebut phytomining. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pengkelat EDTA terhadap penyerapan logam Au dari tailing pengolahan emas metode amalgamasi menggunakan tanaman bunga matahari (Helianthus Annuus L). Percobaan dilakukan pada skala laboratorium di rumah kaca Loka Uji Teknik Penambangan LIPI (LUTP LIPI). Tailing yang digunakan pada penelitian ini berasal dari pengolahan emas rakyat di Desa Kertajaya, Kabupaten Sukabumi. Jumlah perlakuan EDTA yang diuji cobakan sebanyak 3 (tiga) perlakuan yaitu 0 (tanpa EDTA), 5 gram dan 10 gram dengan masing-masing diulang 3 kali.Hasil analisa menunjukkan bahwa penyerapan logam Au terbesar terdapat pada perlakuan jumlah EDTA 10 gr yaitu rata-rata sebesar 0,32 ppm. Sementara itu, penyerapan logam Au terendah terdapat pada perlakuan jumlah EDTA 5 gr yaitu rata-rata sebesar 0,18 ppm. Prosiding Geotek Expo Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI 2016