Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
3dda52c2-f290-4c0d-aed0-dfe6ba884ec5
Telah dilakukan percobaan pembuatan besi oksida hematit (Fe2O3) dari proses peng...
Telah dilakukan studi karakteristik bijih besi jenis hematite dari Tanah Laut, K...
Telah dilakukan penelitian pembuatan serbuk α-Fe2O3 dari bijih besi primer dari ...
Telah dilakukan percobaan pembuatan pigmen besi oksida (Fe2O3) dari bijih besi m...
Pada penelitian ini telah dilakukan proses pencucian dengan air terhadap kalsin ...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Pengaruh Pemanggangan Awal Pada Proses Pembuatan Hematit (Fe2O3) Dari Magnetit (Fe3O4) Bajuin, Kalimantan Selatan
Hematite terutama jenis α-Fe2O3 dengan kemurnian Fe2O3 ≥ 90 persen dapat digunakan untuk bahan baku baterai lithium. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pembuatan serbuk kimia hematite (Fe2O3) dengan bahan baku magnetite (Fe3O4) yang berasal dari Bajuin, Kalimantan Selatan. Bahan baku bijih besi yang telah dihaluskan kemudian diproses dengan pemanggangan awal dengan variasi temperatur tanpa pemanggangan, pemanggangan 300, 400 dan 500 °C agar didapatkan hasil terbaik. Produk akhir α-Fe2O3 kemudian di analisa x-ray fluorescence (XRF) dan scanning electron microscope (SEM). Dari analisa XRF didapatkan bahwa semakin tinggi temperatur pemanggangan awal maka akan didapatkan kadar Fe2O3 yang semakin tinggi. Analisa SEM menunjukkan bahwa senyawa magnetite mempunyai morfologi permukaan yang masih berbentuk seperti bongkahan. Sedangkan pada senyawa hematite mempunyai morfologi yang tidak homogen, berbentuk bulat tidak teratur dan sebagian lonjong dan beraglomerasi. Dari foto SEM menunjukkan bahwa semakin besar temperatur akan semakin meningkat pula ukuran partikel. Kata Kunci : Bijih Besi, Magnetite (Fe3O4), Hematite (Fe2O3), Temperatur, XRF, SEM Prosiding Seminar Material Metalurgi 2013