Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
32053826-9c4d-483e-ad4f-caf583785e36
Telah dilakukan penelitian pembuatan serbuk α-Fe2O3 dari bijih besi primer dari ...
Telah dilakukan studi karakteristik bijih besi jenis hematite dari Tanah Laut, K...
Telah dilakukan percobaan pembuatan serbuk kimia α-Fe2O3 dengan bahan baku bijih...
Telah dilakukan kegiatan penelitian pembuatan bahan kimia α-Fe2O3 dari bijih bes...
Telah dilakukan percobaan pembuatan αFe2O3 dari bijih besi primer hematit dengan...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Sintesis Pigmen Besi Oksida (Α-Fe2O3) Dari Bijih Besi Primer Jenis Magnetit (Fe3O4)
Telah dilakukan percobaan pembuatan pigmen besi oksida (Fe2O3) dari bijih besi magnetit (Fe3O4) denganproses piro-hidrometalurgi. Pada tahap awal percobaan dilakukan preparasi untuk mendapatkan ukuran sampel ±100 mesh dengan peremukan, penggerusan, dan pengeringan. Peremukan menggunakan jaw crusher sedangkanpenggerusan menggunakan disk mill. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengeringan (drying) menggunakan ovenpada suhu ± 150 °C selama ± 1 jam. Tahap selanjutnya dilakukan pemanggangan (roasting) terhadap sampel yangsudah dikeringkan dengan menahan waktu selama 1 jam pada suhu 700 oC, 800 oC, dan 900 oC. Kemudian dilakukanpelindian (leaching) dengan 200 ml HCl 37 persen pada sampel yang telah dipanggang. Filtrat (larutan) hasil leachingdiendapkan dengan larutan ammonia 25 persen hingga pH larutan menjadi ± 7. Larutan disaring dengan menggunakankain sehingga diperoleh endapan. Kemudian endapan tersebut dikeringkan dengan oven pada suhu 150 oC.Selanjutnya terhadap endapan yang telah dikeringkan digerus dengan mortar hingga berukuran lebih kecil dan halus.Tahap terakhir dilakukan analisis terhadap sampel sampel hasil percobaan menggunakan SEM (Scanning ElectronMicroscopy), XRD (X-Ray Diffraction), dan XRF (X-Ray Fluoresence). Dari hasil analisis sampel sampel denganpenambahan batubara maupun tanpa penambahan batu bara pada variasi pemanggangan pada suhu 700 oC, 800 oC,dan 900 oC. Menunjukkan bahwa suhu pemanggangan (roasting) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap massadan kadar Fe2O3 yang dihasilkan. Hasil analisis dengan SEM, XRD maupun XRF juga menunjukkan bahwa telahberhasil dibuat pigmen Fe2O3 sintesis. Kenyataan ini ditandai dengan pengamatan visual yang berwarna merahterang, dan dari hasil analisa XRD semua peak (puncak) yang terbentuk menunjukkan bahwa semua hasilpemanggangan berupa Fe2O3. Dari hasil XRF menunjukkan bahwa kadar Fe2O3 sudah diatas 95 persen, dengan kadartersebut pigmen yang dihasilkan bisa digunakan sebagai bahan kimia pada aneka industri.Kata Kunci : Magnetit, pemanggangan (roasting), pelindihan (leaching), besi oksida, pigmen Forum Komunikasi Metalurgi Dan Material Se-Indonesia. Seminar Nasional Metalurgi Dan Material Ix (SENAMM IX) 2016.