Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
9125a5d5-af30-47da-843b-04eb42e6f9cc
Telah dilakukan percobaan pembuatan pigmen besi oksida (Fe2O3) dari bijih besi m...
Telah dilakukan studi karakteristik bijih besi jenis hematite dari Tanah Laut, K...
Telah dilakukan percobaan pembuatan besi oksida hematit (Fe2O3) dari proses peng...
Telah dilakukan percobaan pembuatan serbuk kimia α-Fe2O3 dengan bahan baku bijih...
Telah dilakukan kegiatan penelitian pembuatan bahan kimia α-Fe2O3 dari bijih bes...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Pembuatan α-Fe2O3 dari Bijih Besi Lampung dengan Proses Leaching Asam Klorida dan Roasting
Telah dilakukan penelitian pembuatan serbuk α-Fe2O3 dari bijih besi primer dari Way Kanan Lampung.Selama ini bijih besi dari Lampung belum dimanfaatkan secara optimal sehingga belum memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu memanfaatkan bijih besi untuk diolah menjadi serbuk α-Fe2O3 yang bisa digunakan sebagai bahan baku material maju seperti bahan baku kataliscampuran pada baterai lithium (LiFePO4). Tahap awal dilakukan preparasi sampel pada bijih besi. Bijih besi dalam bentuk bongkahan dihancurkan dengan crusher untuk mendapatkan sampel bijih besi berukuran ± 1 cm. Kemudian sampel bijih besi tersebut dikeringkan dengan oven pada suhu 100°C dengan waktu 2 jam. Selanjutnya sampel bijih besi yang sudah kering digerus dengan diskmill sampai mendapatkan variasi ukuran yang diinginkan, yaitu : 60#, 80# dan 100#. Tahap kedua dilakukanpelindian (leaching) dengan HCl:H2O (v/v) terhadap sampel sampel yang sudah divariasikan ukurannya. Dimana HCl:H2O (v/v) juga divariasikan konsentrasinya 1:1 ; 1:2 ; dan 1:3. Pelindian (leaching)dilakukan dengan pemanasan disertai pengadukan selama 30 menit menggunakan hotplate. Tahap ketiga mendapatkan endapan pigmen besi, dilakukan dengan proses hidrolisis terhadap filtrat (larutan) hasil pelindian (leaching) dengan NH4OH (amoniak). Endapan hasil hidrolisis kemudian dipanggang (roasting) dengan variasi temperatur 300 °C, 400 °C, dan 500 °C. Juga dilakukan variasi waktu pemanggangan dari 1 sampai 4 jam. Tahap akhir sampel sampel dari penelitian dianalisis dengan XRD dan XRF. Berdasarkan hasil analisa diperoleh hasil optimum pada sampel dengan ukuran 100 mesh yang dilindi dengan konsentrasi HCl:H2O (v/v) = 1:1, dan endapan pigmen besi dipanggang (roasting) pada 500 °C selama 2 jam.Kata Kunci: bijih besi, α-Fe2O3, pelindian, hidrolisis, pemanggangan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia UNPAR 2017 hal 32-37