Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
2193b219-99a6-44d3-a8ea-c8f49e903c9a
There are three species of pulai in Ujung Kulon National Park (TNUK), black pula...
There are three species of pulai in Ujung Kulon National Park (TNUK), black pula...
Pulai (milkwood) refers to a group of Alstonia species which is commonly used by...
Diospyros macrophylla Blume is threatened species with category is vulnerable (V...
Intsia bijuga (Colebr.) O. Kuntze is a species of conservation importance since ...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Daya dukung bahan baku anyaman pandan yang dimanfaatkan oleh masyarakat lokal di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon
Pandan merupakan salah satu bahan anyaman yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia tidak terkecuali masyarakat di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon. Di Taman Nasional Ujung Kulon, dilaporkan terdapat empat jenis Pandanus (P. furcatus, P. odoratissimus, P. dubius dan P. basilocularis ), namun hanya satu jenis yaitu P. odoratissiumus yang dimanfaatkan sebagai bahan anyaman. Kajian etnobotani yang dilakukan oleh Mulyati dkk. (2008) di 3 desa yaitu Legon Pakis, Tanjung Lame dan desa Ciundil menunjukkan bahwa masyarakat di dua desa pertama memanfaatkan daun pandan yang dipanen dari alam. Masyarakat di desa Ciundil telah melakukan budidaya, mereka memanen daunnya setelah tumbuhan berumur 2 tahun (setelah berdaun 15-19 lembar), dalam jangka waktu 2 bulan sekali.Studi populasi dengan metode plot untuk mengetahui kondisi populasi pandan di alam, telah dilakukan di TN Ujung Kulon, pada tahun 2005. Hasil yang diperoleh menunjukkan kerapatan P. odoratissiumus cukup tinggi dapat mancapai 745.8 individu/ ha. Jenis ini tumbuh melimpah membentuk komunitas murni, dengan regenerasi yang cukup baik. Dari hasil cuplikan di 14 lokasi, jenis P. odoratissimus mencapai frequensi hampir 50 persen (Suhardjono, Laporan Teknik 2006). Mengingat kemampuan masyarakat menghasilkan anyaman 10-15 tikar/ per bulan, setiap anyaman tikar dengan luas 1.20 x 2 m memerlukan 3 ikatan bahan baku yang berasal dari 20 lembar daun pandan/per 1 ikatan (memerlukan 3 x 20 daun pandan). Demikian pula masyarakat desa Ciundil telah melakukan budidaya, dengan mengetahui kemampuan regenerasi P. doratissimaus di alam yang baik, maka bahan baku anyaman pandan dari alam di Taman Nasional Ujung Kulon untuk memenuhi kebutuhan kedua desa lainnya dapat dikatakan masih memiliki daya dukung yang cukup. Meskipun demikian pemanfaatan secara rotasi perlu dilakukan.Kata Kunci: Pandanus odoratissimus, anyaman, masayarakat lokal, TN. Ujung Kulon Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas, Februari 2013, Vol. 2, hal. 220-225, Tahun 2013