Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
2cec2622-1ece-4f53-8157-cfbce712f62f
Suweg (Amorphophallus paeoniifolius) merupakan salah satu anggota suku Araceae (...
The species of B. dulcis (Jack) Muell Arg. is endemic to Sumatra, and has been c...
Prosiding hasil Seminar Nasional MPC V
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) is a tropical plant which has potential to be d...
Suweg (Amorphophallus paeoniifolius) belongs to the Araceae family. This species...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Upaya Memperoleh Bibit Suweg (Amorphophallus Paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) Melalui Stek Umbi dan Stek Rachis yang Dimanipulasi dengan Zat Pengatur Tumbuh
Suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif Indonesia. Hambatan dalam pengembangannya adalah upaya perbanyakannya, yaitu sulit menentukan lama dormansi umbi dan lambatnya siklus tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbanyakan suweg menggunakan stek umbi dan stek rachis yang dimanipulasi dengan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), yakni dengan mematahkan dormasi umbi dan mendapatkan metode perbanyakan yang efektif dan efisien. GA3 10 ppm, GA3 20 ppm, IBA 10 ppm, IBA 20 ppm, BAP 10 ppm, BAP 20 ppm dan air (kontrol), dengan atau tanpa dilapisi abu gosok, digunakan dalam perbanyakan dengan umbi (irisan umbi yang mengandung mata tunas dan anak umbi). BAP 1 ppm, NAA 1 ppm, BAP-NAA 1-1 ppm, Rootone-F 1600 ppm digunakan dalam perbanyakan rachis (R1, R2, dan R3). Perbanyakan dengan umbi menunjukkan perlakuan ZPT menghasilkan jumlah mata tunas yang tidak berbeda. Anak umbi memberikan hasil perkecambahan lebih banyak dibanding dengan irisan umbi yang mengandung mata tunas. Anak umbi dengan perlakuan GA3 menghasilkan perkecambahan mata tunas paling banyak. Tidak ada perlakuan yang berpengaruh dalam perbanyakan rachis. Penggunaan Rootone-F dengan dosis yang lebih rendah, ZPT BAP, NAA, dan kombinasinya (BAP-NAA) dosis tinggi, stek rachis yang berasal dari tanaman muda merupakan bahan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Berita Biologi Vol.12 No.1 April 2013 Hal. 87 – 95