Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
12fce6c4-7d54-4815-8d82-fa9b4d8d6295
Eutrofikasi telah menjadi masalah serius pada sisitem perairan estuari dalam beb...
Telah dilakukan pengukuran kandungan klorofil-a fitoplankton pada bulan Juli dan...
Penelitian di perairan Selat Makassar telah dilakukan pada bulan Oktober 2003 ya...
Perairan pesisir Nusalaut merupakan ekosistem terbuka yang dipengaruhi oleh Laut...
Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum menjadi sumber ikan air tawar terbesar di ...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Variasi Klorofil-A Di Perairan Cirebon Dan Hubungannya Dengan Konsentrasi Nutrien
Meningkatnya kegiatan manusia menyebabkan perairan pesisir mengalami tekanan yang cukup besar dengan pasokan material organik dan anorganik ke perairan. Masukan bahan-bahan tersebut merupakan suplai nutrien ke perairan yang menyebabkan bervariasinya konsentrasi klorofil-a fitoplankton. Penelitian ini dilakukan di perairan Cirebon pada bulan Februari dan Juli 2007 yang mewakili musim Barat dan musim Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi konsentrasi klorofil-a fitoplankton di perairan Cirebon baik secara spasial maupun temporal, dan hubungannya dengan konsentrasi nutrien. Pengambilan sampel air laut dilakukan pada 21 stasiun yang tersebar di perairan Cirebon yang dibagi ke dalam 3 zona (muara sungai, pantai dan laut). Pengukuran konsentrasi klorofil-a dilakukan dengan metode fluorometrik. Hasil menunjukkan bahwa secara spasial, konsentrasi klorofil-a yang tinggi ditemukan pada zona muara dan rendah pada zona laut. Secara temporal, konsentrasi klorofil-a tinggi terjadi pada musim Timur dan rendah pada musim Barat. Secara umum konsentrasi klorofil-a di perairan Cirebon pada musim Barat berkisar antara 0,85–11,32 mg/m3, sedangkan pada musim Timur berkisar antara 2,29–81,47 mg/m3. Pada musim Barat nilai konsentrasi klorofil-a berhubungan erat dengan konsentrasi fosfat, sedangkan pada musim Timur berhubungan erat dengan konsentrasi nitrat. OLDI, 2014, Vol. 40 (1): 22-30